Blended Learning dalam Pembelajaran

Perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini berlangsung demikian pesat, sehingga pantaslah para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Perubahan-perubahab yang akan dan sedang terjadi, terutama disebabkan oleh potensi dan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan (relationship) dan memenuhi kebutuhan mereka akan informasi hampir tanpa batas. Beberapa batasan yang dulu dialami manusia dalam berhubungan satu sama lainnya, seperti faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas, kecepatan dan lain-lain, kini dapat diatasi dengan dikembangkannya berbagai teknologi informasi dan komunikasi mutakhir. Seorang pakar yaitu McLuHan (1965) berpendapat bahwa teknologi baru menjanjikan kepada umat manusia akan terbentuknya ‘’jendela dunia’’, dan teknologi informasi dan komunikasi baru akan  membentuk “desa dunia”. Dengan demikian, teknologi informasi dan komunikasi baru membuat dunia semakin “kecil”.

(Mukhopadhyay M:1995). Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masaa mendatang akan bersifat luwes (flexibel), terbuka dan dapat diakses oleh siapa pun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih menentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Namun, teknologi akan memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin. Tony bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi. Alisjahbana I, (1996) mengemukakan bahwa pendekatan pendidikan dan pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif dan interdisipliner.

Berdasarkan ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan  masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner serta terkait pada produktivitas kerja dan kompetitif. Kecenderungan dunia pendidikan di indonesia di masa mendatang adalah: pertama; berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (distance learning). Kedua; sharing resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam  sebuah jaringan. Ketiga; perpustakaan dan instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekadar rak buku. Keempat; penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.

Pada perkembangannya istilah yang lebih populer adalah blended e-learning dibandingkan dengan blended learning. Kedua istilah tersebut merupakan isu pendidikan terbaru dalam perkembangan globalisasi dan teknologi blended e-learning. Zhao (2008:162) menjelaskan “issu Blended Blended e-Learning sulit untuk didefinisikan karena merupakan sesuatu yang baru”.Berdasarkan pendapat tersebut, terdapat persamaan antara Blended Blended e-learning yaitu penggabungan aspek blended e-learning yang termasuk web-based instruction, streaming video, audio, synchronous and asychronous communication atau aspek terbaik pada aplikasi teknologi informasi blended e-learning, dengan kegiatan tatap muka. Dapat dikatakan secara sederhana  Blended Blended e-Learning adalah kombinasi atau penggabungan pendekatan aspek blended e-learning yang berupa web-based instruction, video streaming, audio, komunikasi synchronous dan asynchrounous dalam jalur blended –learning system LSM dengan pembelajaran tradisional “tatap-muka” termasuk juga metode mengajar, teori belajar dan dimensi pedagogik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran Berbasis WEB (E-Learning)

Belajar dan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Guru dan Siswa